My First And Last Love
Inspired by the
song Sherina Munaf
A
short love story I made for you friend J
Sebelumnya tak ada yang mampu
Mengajakku untuk bertahan Di kala sedih
Sebelumnya ku ikat hatiku
Sebelumnya ku ikat hatiku
Hanya untuk aku seorang
Sekarang kau di sini
Hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian
Reff:Kau buat aku bertanya
Reff:Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa iniAku tak mengerti
Akankah sama jadinya
Bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku
Sebelumnya tak mudah bagiku
Sebelumnya tak mudah bagiku
Tertawa sendiri di kehidupanYang kelam ini
Sebelumnya rasanya tak perlu
Sebelumnya rasanya tak perlu
Membagi kisahku saat ada yang mengerti
Sekarang kau di sini hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian
Repeat Reff
Bila suatu saat kau harus pergiJangan paksa aku 'tuk cari yang lebih baik
Repeat Reff
Bila suatu saat kau harus pergiJangan paksa aku 'tuk cari yang lebih baik
Karena senyummu menyadarkanku
Kaulah cinta pertama dan terakhirku
Lagu ini mengingatkanku pada seseorang yang pernah mewarnai
hari-hariku dulu. Lagu yang tak sengaja terdengar olehku disalah satu caffe
yang sering ku kunjungi dikota kelahiranku. D’Bronz Caffe itulah nama
caffenya. Aku Qonita Sauqiya Lubna quratunnada. Orang terdekatku
biasa memanggilku Oni. Sekarang aku kuliah disalah satu institusi kesehatan
yang berada di Surakarta.
Sejak kecil aku selalu melakukan hal aku senangi sendiri sendiri
dan sendiri. Aku type orang yang tidak suka bergaul, tidak suka keramaian dan
selalu asyik dengan duniaku sendiri. Banyak orang yang tidak menyukaiku karena
mereka menganggapku cupu,aneh, kuper dan tidak mengasyikan. Tak jarang mereka
meremehkanku, mengucilkanku dan mengerjaiku. Bahkan sebagian dari mereka
menganggapku sebagai bahan leluconya. Saat seperti itu rasanya aku ingin
memberontak dan membalas perbuatan mereka padaku namun, aku tak mampu untuk
melakukanya. Aku pun menyadari bahwa aku terlalu lemah dan selalu mengalah.
Bagiku, berada didalam duniaku sendiri itu lebih menyenangkan ketimbang aku
berkumpul dengan orang-orang yang tidak
menyukaiku. Itulah sebabnya aku tidak suka berada ditempat yang ramai.
Namun semua itu berbanding terbalik sejak kehadiranya dihidupku.
Dia merubah segalanya. Darinya aku belajar semua hal tentang hal yang selama
ini tak kusukai. Dia juga mengajariku tentang dunia luar bahkan dia mengajariku
dengan kesunyian sebab saat bersamaku, dia tak pernah mengeluarkan sepatah
katapun dari bibirnya, dia hanya menggunakan bahasa tubuhnya. Haidar Sabqie
Adhirgham namanya. Dhirgham itu nama panggilanya. Masih tersimpan dimemoriku
disaat pertama kalinya kami bertemu. Sawah dan layang-layang menjadi awal dari
pertemuan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar