Sabtu, 19 April 2014

Seminggu Setelah Kamu Pergi




     Seminggu Setelah Kamu Pergi
Tempat Berbeda
By: Naff
Masih ku ingat semua semangatmu
masih ku ingat raut wajahmu
tapi kini kau telah pergi jauh
meninggalkanku disini
sepi
racun yang telah mengalir didarahmu
membutakan semua harap dan anganmu
hingga akhirnya kau mnutup mta
meniggalkanku disini sepi
tinggalkan untuk selamanya
reff : apakah kau masih mengingatku
walau kt ditempat berbeda
adakah kau ada disampingku
disaat kurindukan hadirmu

Lagu ini buat kamu Alm. Muhammad Regarya Sagga Taufiqurahman.

Dear Gaga sahabat terbaiku yang ada disurga, apa kabar kamu?
Aku harap kamu bisa liat betapa tegarnya orang tuamu melepasmu pergi ga.
ga, lagi apa kamu disana?
Engga terasa udah 7hari kamu pergi ninggalin kita ya ga. Waktu begitu terasa cepat berlalu ya ga?
Sekarang kamu uda senengkan ga ngerasa kesakitan lagi karna kemoterapi dan obat-obatan itu kan ga? Ga kemaren intan telfon aku, intan bilang kangen kamu yang selalu ucapin selamat pagi buat intan, intan kangen kamu yang selalu nasehatin dia, intan kangen kamu yang selalu ada buat dengerin curhatanya yang ga ada ujungnya. Kamu disana kangen ga ga sama intan pacarmu? Cewek yang setia nemani dan suport kamu. Oya ga, engga cuma intan yang kangen kamu. Tapi Orang Tuamu, personil D'strong Band, koh andi, koko, anak tingkat 1 ISI kelas Seni Rupa dan Desain. Kita semua kangen kamu ga. Kita disini cuma bisa doain kamu ga, maaf ya ga aku belom bisa jadi sahabat yang baik buat kamu. Tapi insyaallah, aku akan tepati semua janjiku ke kamu. Makasih ya ga selama ini kamu udah mau jadi sahabatku :) dan aku akan sering-sering kemakamu kalo aku pulang. :) mungkin aku hanya bisa nyampein rasa kangen mereka ke kamu cuma dengan tulisan ini ga. Semoga kamu bahagia selalu disurga ya ga. Bye ga ;)

Project Cerpen Belom Jadi



    My First And Last Love
                               Inspired by the song Sherina Munaf
                                  A short love story I made for you friend J

Sebelumnya tak ada yang mampu
Mengajakku untuk bertahan Di kala sedih
Sebelumnya ku ikat hatiku
Hanya untuk aku seorang
Sekarang kau di sini
Hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian
Reff:Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa iniAku tak mengerti
Akankah sama jadinya
Bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku
Sebelumnya tak mudah bagiku
Tertawa sendiri di kehidupanYang kelam ini
Sebelumnya rasanya tak perlu
Membagi kisahku saat ada yang mengerti
Sekarang kau di sini hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian
Repeat Reff
Bila suatu saat kau harus pergiJangan paksa aku 'tuk cari yang lebih baik
Karena senyummu menyadarkanku
Kaulah cinta pertama dan terakhirku

Lagu ini mengingatkanku pada seseorang yang pernah mewarnai hari-hariku dulu. Lagu yang tak sengaja terdengar olehku disalah satu caffe yang sering ku kunjungi dikota kelahiranku. D’Bronz Caffe itulah nama caffenya.  Aku Qonita  Sauqiya Lubna quratunnada. Orang terdekatku biasa memanggilku Oni. Sekarang aku kuliah disalah satu institusi kesehatan yang berada di Surakarta.
Sejak kecil aku selalu melakukan hal aku senangi sendiri sendiri dan sendiri. Aku type orang yang tidak suka bergaul, tidak suka keramaian dan selalu asyik dengan duniaku sendiri. Banyak orang yang tidak menyukaiku karena mereka menganggapku cupu,aneh, kuper dan tidak mengasyikan. Tak jarang mereka meremehkanku, mengucilkanku dan mengerjaiku. Bahkan sebagian dari mereka menganggapku sebagai bahan leluconya. Saat seperti itu rasanya aku ingin memberontak dan membalas perbuatan mereka padaku namun, aku tak mampu untuk melakukanya. Aku pun menyadari bahwa aku terlalu lemah dan selalu mengalah. Bagiku, berada didalam duniaku sendiri itu lebih menyenangkan ketimbang aku berkumpul dengan  orang-orang yang tidak menyukaiku. Itulah sebabnya aku tidak suka berada ditempat yang ramai.
Namun semua itu berbanding terbalik sejak kehadiranya dihidupku. Dia merubah segalanya. Darinya aku belajar semua hal tentang hal yang selama ini tak kusukai. Dia juga mengajariku tentang dunia luar bahkan dia mengajariku dengan kesunyian sebab saat bersamaku, dia tak pernah mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya, dia hanya menggunakan bahasa tubuhnya. Haidar Sabqie Adhirgham namanya. Dhirgham itu nama panggilanya. Masih tersimpan dimemoriku disaat pertama kalinya kami bertemu. Sawah dan layang-layang menjadi awal dari pertemuan kami.